Mekanisme Tersedak
Seringkali kita mendengar kasus tersedak terjadi pada
seseorang, kasus tersedak sering kali dianggap sepele. Meski terlihat sepele,
tersedak makanan bisa berakibat fatal. Hal ini terjadi karena makanan yang
seharusnya masuk ke dalam saluran cerna justru masuk ke dalam saluran
pernapasan. Reaksi yang timbul pun dapat berupa batuk-batuk ataupun sulit
bernapas. Padahal bernapas merupakan kebutuhan wajib setiap manusia untuk bisa
hidup.
Menurut Dr. Sri Rusmanti, M.kes, dokter Rumah Sakit Umum
Islam (RSUI) kustati Surakarta, tubuh mengalami tersedak karena terhalangnya
jalur pernapasan bagian atas akibat makanan atau benda asing lainnya. Tersedak
bisa menyebabkan seseorang mengalami batuk-batuk. Tetapi jika saluran
pernapasan tersebut terhalang cukup banyak, maka bisa menyebabkan seseorang
meninggal dunia. “Oksigen yang masuk dalam tubuh berguna sebagai sumber bahan
bakar. Saat seseorang tersedak, jalur pernapasan terhambat sehingga tidak ada
oksigen yang masuk ke dalam paru-paru.”
Secara lebih rinci Dr. Sri Rusmanti, M.Kes menjelaskan
bahwa pada kerongkongan terdapat dua saluran yakni saluran napas untuk masuknya
udara ke paru-paru, dan saluran pencernaan untuk masuknya makanan menuju usus.
Kedua saluran ini sama-sama berhubungan dengan lubang hidung maupun mulut. Agar
tidak terjadi salah masuk, maka diantara kerongkongan dan tenggorokan terdapat
sebuah katup (epiglotis). Katup ini bergerak secara bergantian menutup
tenggorokan dan kerongkongan seperti halnya daun pintu. Saat bernapas, katup menutup
kerongkongan agar udara menuju tenggorokan, sedangkan saat menelan makanan
katup menutup tenggorokan agar makanan lewat kerongkongan. Tersedak dapat
terjadi apabila makanan yang seharusnya menuju kerongkongan, malah menuju
tenggorokan karena berbagai sebab. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang
mengalami tersedak diantaranya makan terburu-buru, tertawa atau berbicara saat
makan, proses menelan yang belum sempurna, atau adanya kelainan bawaan sejak
lahir.
Gejala yang paling sering muncul saat tersedak adalah batuk-batuk. Hal ini wajar karena
batuk merupakan mekanisme pertahanan alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing
dari tenggorokan.Akan tetapi semakin besar benda yang masuk maka gejala yang
muncul lebih mirip orangyang tercekik. Yakni sesak napas, tidak ada suara,
hingga tidak bisa bernapas. Sering kali jika mengalami tersedak, banyak orang
menganjurkan untuk meminum air sebanyak-banyaknya. Alasannya air yang diminum
akan dapat memperlancar makanan yang tersangkut. Tetapi logika ini tidak sepenuhnya
benar. Sebab tersedak tidak hanya disebabkan kekurangan cairan saja,
tersedak bisa juga dikarenakan adanya
gangguan pada saluran pernapasan atau bahkan saraf yang mempengaruhi fungsi
otot.
Untuk menangani seseorang yang tersedak, tindakan yang
cepat dan tepat diperlukan antara lain yaitu
:
1.
Membatukkan
benda asing itu keluar terutama melalui mulut, bila benda asing keluar dari
hidung, harus segera dibersihkan sehingga tidak menyumbat hidung.
2.
Pada
anak kecil, dapat dibantu dengan membalikkan anak dengan kepala di bawah lalu
menepuk-nepuk punggung dan tengkuk hingga benda asing terbatukkan keluar.
3.
Bila benda asing menyumbat total saluran nafas
yang ditandai dengan sesak nafas dan tidak adanya suara, maka dapat dilakukan
pertolongan dengan perasat heimlich dengan cara:
a. Bila korban masih sanggup berdiri,
penolong dapat berada di belakangnya dengan posisi tangan melingkar ke dada.
Sedangkan kepalan tangan berada di perut bagian atas, kemudian hentakan tangan
ke arah belakang atas secara tiba-tiba dengan harapan benda asing akan
terdorong keluar karena tekanan yang dihasilkan.
b. Bila
korban terbaring, baringkan korban dengan kepala lurus dan leher tidak tertekuk
ke samping. Lalu untuk mengeluarkan sumbatan dapat dengan memberikan tekanan
menggunakan kepalan tangan pada perut
baggian atas dan lakukan penekanan ke arah bawah atas agar benda asing
terdorong keluar.
c. Pada anak kecil, korban dipangku oleh penolong lalu dengan 2 atau 3 jari
saja lakukan penekanan pada perut bagian atas sedangkan bila anak kecil
terbaring lakukan hal yang sama seperti orang dewasa hanya saja penolong hanya
menggunakan jari-jarinya saja. Bila tindakan-tindakan di atas tidak berhasil
maka segera bawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan darurat. (FKUI,
2001)
Sementara agar tidak terjadi tersedak saat makan,
sebaiknya jangan berbicara sambil
makan, karena selain tidak sopan, hal ini
juga mmbuat kerja katup menurun sehingga resiko
tersedak lebih tinggi. Selain
itu makanan juga harus dikunyah dengan benar yang sesuai dengan
anjuran medis
yakni sebanyak 32 kali. Kunyahan ini bisa membuat makanan lebih halus
sehingga
mudah ditelan. (Ikrob Didik Irawan, 2010)
No comments:
Post a Comment